Jumat, 27 September 2013

Mahasiswa, mengapa kita harus bergerak



Mahasiswa, Mengapa Kita Harus Bergerak?
           
           Mengapa mahasiswa harus bergerak? Banyak mahasiswa yang menanyakan pertanyaan ini. Sebenarnya ada beberapa hal yang mendasari mengapa mahasiswa harus bergerak.
           
           Yang pertama, kita adalah mahasiswa. Kata mahasiswa itu sendiri terdiri dari dua kata yaitu ‘maha’ yang memiliki arti sesuatu yang lebih atau paling tinggi dan siswa yang memiliki arti pelajar atau orang yang menuntut ilmu. Jadi, mahasiswa memiliki arti pelajar yang memiliki tingkat paling tinggi dan tentunya mahasiswa juga yang memiliki tanggung jawab paling besar diantara pelajar yang lain terhadap perubahan yang akan terjadi di masa depan. Jika kita tidak mau bergerak, apa mereka yang memiliki tingkat di bawah kita yang harus bergerak?
         
            Yang kedua, mahasiswa sebagai agent of change. Disini, kita sebagai mahasiswa yang memiliki peran penting dalam perubahan negara harus mengetahui apa yang akan kita lakukan. Mahasiswa harus bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat dan kita juga bisa mengawasi kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemertintah. Kita sebagai mahasiswa yang berbekal moral dan intelektual seharusnya bisa menjadi panutan bagi masyarakat dalam melakukan sebuah perubahan. Jika kita tidak mau bergerak, apakah kita akan mendapatkan sebuah perubahan?
           
            Yang ketiga, mahasiswa sebagai social control. Disini, kita sebagai mahasiswa yang tentunya juga bagian dari masyarakat harus bisa mengontrol bagaimana keadaan sosial di masyarakat. Mahasiswa harus bisa menerapkan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah dalam kehidupan bermasyarakat, jika kita bisa melakukan hal tersebut maka tentunya keharmonisan antara mahasiswa dan masyarakat akan terwujud. Dan tentunya keadaan lingkungan masyarakat tersebut akan menjadi lebih baik. Jika kita tidak mau bergerak, apa yang akan terjadi pada lingkungan kita?
            
            Yang keempat, mahasiswa sebagai iron stock. Disini, mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dimasa depan yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemerintahan tidak hanya membutuhkan ilmu namun juga membutuhkan soft skill dalam hal kepemimpinan. Soft skill dalam hal kepemimpinan itu sendiri tidak seperti ilmu yang bisa kita dapatkan dalam pembelajaran di sekolah atau di kampus namun hanya bisa kita dapatkan dari pengalaman kita dalam hal berorganisasi. Untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan, antara ilmu dan jiwa kepemimpinan haruslah seimbang. Jika kita hanya memiliki ilmu tapi kita tidak memiliki pengalaman dalam hal kepemimpinan, apakah kita bisa menyampaikan ilmu yang kita miliki kepada orang lain dan apakah orang lain mau mengikuti ilmu yang kita sampaikan? Dan jika kita hanya memiliki jiwa kepemimpinan tapi tidak memiliki ilmu, apakah kita pantas menjadi seorang pemimpin? Jika ilmu kita ibaratkan sebagai cara, kepemimpinan kita ibaratkan sebagai arah dan kemajuan bangsa kita ibaratkan sebagai tujuannya. Apakah kita bisa sampai ke tujuan hanya dengan mengetahui caranya namun tidak mengetahui arahnya? Dan apakah kita bisa sampai ke tujuan hanya dengan mengetahui arahnya namun tidak mengetahui caranya? Tentu itu adalah hal yang tidak mungkin. Oleh karena itu, jika kita tidak mau bergerak, mau dibawa kemana bangsa ini?
          
             Namun, dalam setiap gerakan yang kita lakukan, tentunya ada etika dalam melakukan gerakan tersebut. Kita tidak boleh melakukan sebuah gerakan yang hanya dilandaskan oleh nafsu atau amarah. Jangan sampai kita melakukan sebuah gerakan yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat justru itu berubah menjadi gerakan yang merugikan masyarakat. Kita sebagai mahasiswa yang bermoral dan memiliki intelektual pasti bisa memilih apa yang seharusnya kita lakukan.
HIDUP MAHASISWA !!!

0 komentar:

Posting Komentar

Favorit song

Cursor

BirdSprite

Semut